Sabtu, 29 Maret 2014

5 Gender dalam kebudayaan Bugis



Setiap makhluk termasuk manusia, pada umumnya hanya memiliki dua macam jenis kelamin, lelaki dan perempuan.  Pembagian jenis kelamin ini dikenal di seluruh dunia yang kemudian dibarengi dengan tuntutan peran sosial yang kemudian disebut gender.
Namun, dalam hal tradisi dan adat-istiadat, tidak semua budaya memiliki pandangan yang sama dalam hal pembagian gender yang hanya dua itu. Ada Beberapa masyarakat yang membagi gender dalam tiga, lima bahkan lebih.
Bahkan masyarakat  Muangthai mengenal sekitar 10 gender, yang juga dibarengi dengan tuntutan kefemininan dan kemaskulinan dari masing-masing gender yang berbeda-beda.
Suku Bugis di Sulawesi Selatan membagi masyarakat mereka menjadi 5 jenis kelamin yang terpisah. 

Rabu, 26 Maret 2014

Suku BUGIS



Bugis merupakan kelompok etnik dengan wilayah asal Sulawesi Selatan. Populasi suku Bugis ini adalah yang terbesar di Sulawesi Selatan, dan diperkirakan mencapai 6 juta orang pada sensus tahun 2000.
Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Menurut dugaan lain, bahwa orang Bugis ini adalah penduduk penghuni daerah pesisir Indochina, di sekitar Burma dan Thailand, yang terdesak oleh bangsa Arya yang menginvasi daerah pesisir Indochina.

Senin, 24 Maret 2014

Belajar Huruf LONTARA



Lontara adalah aksara tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Bentuk aksara lontara menurut budayawan Prof Mattulada (alm) berasal dari "sulapa eppa wala suji". Wala suji berasal dari kata wala yang artinya pemisah/pagar/penjaga dan suji yang berarti putri. Wala Suji adalah sejenis pagar bambu dalam acara ritual yang berbentuk belah ketupat. Sulapa eppa (empat sisi) adalah bentuk mistis kepercayaan Bugis-Makassar klasik yang menyimbolkan susunan semesta, api-air-angin-tanah. Huruf lontara ini pada umumnya dipakai untuk menulis tata aturan pemerintahan dan kemasyarakatan. Naskah ditulis pada daun lontar menggunakan lidi atau kalam yang terbuat dari ijuk kasar (kira-kira sebesar lidi).

Minggu, 23 Maret 2014

KABUPATEN SINJAI


Kabupaten Sinjai adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Sinjai. Kota Sinjai berjarak sekitar ±220 km dari Kota Makassar. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 819,96 km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 225.000 jiwa.

Kabupaten Sinjai mempunyai nilai historis tersendiri, dibanding dengan kabupaten - kabupaten lain yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Dulu terdiri dari beberapa kerajaan-kerajaan, seperti kerajaan yang tergabung dalam federasi Tellu Limpoe dan kerajaan - kerajaan yang tergabung dalam federasi Pitu Limpoe. Tellu limpoe terdiri dari kerajaan-kerajaan yang berada dekat pesisir pantai yakni Kerajaan Tondong, Bulo-bulo dan Lamatti, serta Pitu Limpoe adalah kerajaan-kerajaan yang berada di daratan tinggi yakni Kerajaan Turungen, Manimpahoi, Terasa, Pao, Manipi, Suka dan Bala Suka.


MENU BAR